Langsung ke konten utama

Tugas UAS PISI


MAKALAH IoT (Internet of Things)
Kualitas Udara (Karbon dioksida, Metana, Karbon monoksida)


Dosen Pengampu :

https://endangkurniawan.com




Disusun Oleh :

Yokinda Anindya (4117011)





FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
PRODI SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ULUM JOMBANG
TAHUN AKADEMIK
2019








KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat danhidayah-Nya sehingga kami dapat membuat dan menyelesaikan tugas ini dalam keadaan sehat wal’afiat.
            Tugas ini disusun untuk diajukan sebagai tugas UAS Pengembangan dan Implementasi Sistem Informasi. Harapan saya semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.
Demikian makalah ini saya buat, saya sadar bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat saya harapkan. Atas perhatian Dosen Pengampu mata kuliah PISI, serta teman-teman, saya ucapkan terima kasih.



Jombang 29 Juni 2019






























DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
B.     Rumusan Masalah
C.     Tujuan
D.    Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
A.    Karbon Monoksida (CO)
B.     Karbon Dioksida (CO2)
C.     Metana (CH4)
D.    Metode Penelitian
E.     Hasil dan Pembahasan
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan
B.     Saran
DAFTAR PUSTAKA





























BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Lingkungan  yang  sehat  sangat  berpengaruh  terhadap  kesehatan  fisik makhluk  hidup. Faktor penting penunjang lingkungan yang sehat adalah kualitas udara yang memenuhi standar kesehatan. Udara mengandung  oksigen  yang  dibutuhkan  untuk  hidup. Namun  selain  oksigen, terdapat  zat  lainnya  dalam  udara  seperti  karbon  monoksida,  karbon  dioksida,  formaldehid,  jamur,  virus,  bakteri,  debu  dan  sebagainya. Oksigen  di  dalam maupun  di  luar  ruangan  dapat terkontaminasi dengan zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan. Dalam batasan tertentu kadar zat-zat  tersebut  masih  dapat  dinetralisir  namun  jika  melampaui  batas  normal  maka  dapat mengganggu  kesehatan.  World  Health  Organization  (WHO)  menyatakan bahwa  terdapat  zat berbahaya yang berasal dari bangunan, material  konstruksi, peralatan, proses pembakaran atau pemanasan dapat memicu masalah kesehatan.
Peningkatan  aktivitas  manusia  telah  memicu  masalah  pencemaran  udara,  sehingga dibutuhkan  solusi  untuk  dapat  meminimalisir  efek  yang  dapat  mengganggu kesehatan. Walaupun  pada  saat  tertentu manusia  dapat menggunakan  indera  untuk memperkirakan  jika udara di lingkungan sekitarnya berada pada level normal dan tidak tercemar ataupun sebaliknya, namun  untuk melakukan  pemantauan  secara  terus menerus, manusia  dibatasi  oleh  ruang  dan waktu. Untuk melakukan pemantauan secara real-time dan mendapatkan data mengenai kualitas udara dapat dilakukan dengan membangun suatu perangkat keras yang terhubun dengan sistem pemantauan kualitas udara. 

B.     Rumusan Masalah
Bagaimana  menggembangkan  sistem notifikasi yang dapat menginformasikan mengenai kualitas udara pada suatu ruangan dan dapat merekam  data  kualitas  udara  melalui  IoT.

C.     Tujuan
Membantu meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya kualitas udara yang baik dan level kewaspadaan jika  terjadi  pencemaran  yang  disebabkan  oleh  gas maupun  zat  lainnya  yang  berbahaya  bagi kesehatan manusia.

D.    Manfaat
Sistem yang dibangun dalam implementasinya diharapkan dapat bermanfaat untuk meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya kualitas udara yang sehat dalam  ruangan. Sistem  ini  dapat  digunakan  untuk  bangunan  dengan  ruangan  tertutup  seperti  di  dalam  rumah, ruangan sekolah, kantor, rumah sakit, hotel atau bangunan lainnya.




BAB 2
PEMBAHASAN

A.    Karbon Monoksida (CO)
Karbon monoksida adalah pembunuh yang tidak tampak, karena keberadaannya tidak dapat dideteksi dengan penglihatan atau bau. Lazimnya orang mengaitkan keracunan  karbon monoksida dengan mobil yang beroperasi di daerah tertutup atau pemanas ruangan (heater) yang dirancang kurang baik. Namun demikian setiap hari jutaan manusia menghirup udara yang tercemar dengan karbon monoksida Karbon monoksida merupakan senyawa molekul kembar yang berupa gas, tidak berwarna, tidak berbau, mudah terbakar, dipakai dalam pembuatan berbagai macam senyawa organik dan anorganik. Gas ini juga sangat toksik terhadap manusia. Setelah udara dihirup, karbon monoksida berikatan dengan molekul hemoglobin pada sel darah merah, menggantikan oksigen. Karbon monoksida mengikat hemoglobin dua ratus kali lebih efektif daripada oksigen. Hal ini mencegah butir darah merah membawa oksigen ke jaringan tubuh. Oleh karena itu karbon monoksida merupakan racun yang kerjanya cepat.
Karbon monoksida terbentuk, bila senyawa yang mengandung karbon dibakar dalam udara yang mengandung sedikit oksigen (miskin oksigen). Pada puncak kesibukan jalan-jalan di jalan raya, karbon monoksida diudara dapat mencapai 100 ppm. Di USA mobil baru harus dilengkapi dengan pengubah katalitik, yang merubah karbon monoksida toksik menjadi karbon dioksida yang tidak toksik. Karbon monoksida juga terdapat pada asap rokok. Seseorang setelah menghisap rokok, memerlukan beberapa jam untuk menggantikan karbon monoksida yang terikat pada hemoglobinnya. Pada jam sibuk, udara di jalanan mengandung karbon monoksida yang menyebabkan kepala terasa pening, atau merasa ingin muntah. 

B.    Karbon Dioksida (CO2)
Pada bentuk padat dan cair, karbon dioksida bersifat sangat mudah menguap sehingga dapat melepaskan gas dengan segera. Pada konsentrasi 2-10 % dapat menimbulkan rasa asam, dyspnea, sakit kepala, vertigo, mual, kesulitan bernafas, lemah, mengantuk, mental confusion, peningkatan tekanan darah, peningkatan denyut jantung, peningkatan laju pernafasan. Paparan 10% karbon dioksida selama beberapa menit dapat menyebabkan gangguan penglihatan,  tinnitus, tremor, keringat berlebih, gelisah, parestesi, ketidaknyamanan secara umum, hilang kesadaran, dan koma. Pada konsentrasi 25-30 % dapat menyebabkan koma dan konvulsi dalam satu menit. Takikardia dan aritmia juga mungkin terjadi. Pada konsentrasi 50% dapat menimbulkan gejala hipokalsemia termasuk spasme karpopedal (Badan POM RI, 2010).
Kelebihan karbon dioksida untuk waktu tidak lebih dari 5 menit dapat menimbulkan efek pada penglihatan berupa penyempitan area penglihatan, pembesaran  blind spot, fotofobia, hilangnya konvergensi dan akomodasi, berkurangnya adaptasi terhadap gelap, sakit kepala, insomnia, perubahan kepribadian, sebagian besar depresi dan iritabilitas. Meskipun terdapat cukup oksigen untukmencegah terjadinya asfiksia karena karbondioksida, konsentrasi tinggi dapat menimbulkanefek berat melalui gangguan eliminasi normal daritubuh. 
Pada mulanya, peningkatan konsentrasi paparankarbon dioksida menimbulkan peningkatan lajudan kedalaman ventilasi. Melewati titik tertentu,dapat berbalik menjadi hipoventilasi yang menghasilkan pernafasan asidosis. Kematiankarena asfiksia dapat terjadi jika konsentrasi dandurasi paparan memadai.

C.    Metana (CH4)
Sampah adalah salah satu sektor hasil dari aktivitas manusia yang berkonstribusi dalam pemanasan global. Sampah menyumbang gas rumah kaca dalam bentuk gas metana (CH4) dan gas karbondioksida (CO2). Sampah yang tertimbun dalam jangka waktu tertentu akan mengalami dekomposisi dan menghasilkan gas-gas yang menyebar diudara, Gas-gas yang dihasilkan dari proses degradasi sampah organik diantaranya yang paling banyak dihasilkan yaitu gas metanaa (CH4) dan karbon dioksida (CO2). Gas metana yang dilepaskan ke udara begitu saja memiliki emisi gas rumah kaca sebesar 21 kali lebih buruk dari CO2.
Metana merupakan komponen utama dari gas alam. Komposisi gas alam adalah: 75% methane, 15% ethane, 5% hidrocarbon lain seperti: propane, butane. Pembakaran satu molekul metana dengan oksigen akan melepaskan satu molekul  CO2 (karbondioksida) dan dua molekul H2O (air): CH4 +  2O2 →  CO2  +  2H2O Metana termasuk salah satu gas rumah kaca atau (greenhouse gas) disingkat GHG  dan merupakan penyebab terbesar pemanasan global dalam beberapa tahun terakhir.
Metana adalah molekul tetrahedral dengan empat ikatan  C-H  yang ekuivalen. Struktur elektroniknya dapat dijelaskan dengan 4 ikatan orbital molekul yang dihasilkan dari orbital valensi C  dan  H  yang saling melengkapi. Energi orbital molekul yang kecil dihasilkan dari orbital 2s pada atom karbon yang saling berpasangan dengan orbital 1s dari 4 atom hidrogen.






D.   METODE PENELITIAN
·         Penelitian ini mengacu pada model prototipe dengan tahapan seperti pada Gambar.
Penelitian  ini  dimulai  dengan  proses  komunikasi  (comunication)  untuk menentukan  tujuan dan  perencanaan  cepat  (quick  plan)  untuk  mengidentifikasi  kebutuhan  dan  pemodelan (modeling  quick  design)  dari  sistem  yang  dirancang.  Tahap  selanjutnya  adalah  konstruksi prototipe  (construction  of  prototype)  yang  terkait  dengan  perakitan  perangkat  keras  dan pemrograman.  Setelah  perangkat  keras  dan  program  selesai  dibuat,  maka  tahap  berikutnya adalah  menyajikan  sistem  untuk  dievaluasi  (deployment  delivery  and feedback)  oleh  calon pengguna untuk mendapatkan masukan mengenai sistem yang dibuat dan untuk pengembangan selanjutnya.
Gambar 1 Model Prototipe
 Variabel yang diamati adalah level kualitas udara dengan parameter zat-zat seperti Ammonia (NH3), Nitrogen Oxcide (NOX), Alcohol, Benzena, Carbon Monoxide (CO), dan Carbon Dioxcide (CO2) yang terkandung dalam udara di dalam ruangan. Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan melakukan studi literatur, eksperimen, pengujian fungsionalitas alat, pengujian pengukuran nilai kualitas udara dan menyimpulkan hasil secara keseluruhan. 
E.    HASIL DAN PEMBAHASAN
ü Desain dan Implementasi Sistem
Gambar 2 menjelaskan blok diagram yang menunjukkan korelasi antara bagian di dalam sistem monitoring kualitas udara dan dijelaskan sebagai berikut :
1.       Input yang di deteksi oleh sensor yaitu gas Ammonia (NH3), Nitrogen Oxcide (NOX), Alcohol, Benzena, Carbon Monoxide (CO), dan Carbon Dioxcide (CO2). 
2.       Sensor kualitas udara jenis MQ135 adalah sensor yang digunakan dan terhubung dengan mikrokontroler Wemos board. 
3.       Input yang terbaca dari sensor diproses di dalam mikrokontroler dan modul wifi yang terdapat pada Wemos board mengirimkan informasi ke internet. 
4.       Thingspeak sebagai platform IoT merekam data dari sensor di channel yang telah ditentukan dan memberikan output berupa grafik. 
5.       Blynk Apps memberikan notifikasi kepada user malalui smartphone jika kualitas udara mengalami peningkatan pada level yang signifikan.
  
Gambar 2 Blok Diagram Sistem 

Gambar 3 menjelaskan mengenai prototipe perangkat keras maupun komponen yang terkoneksi ke IoT :
1.       Sensor kualitas udara MQ135 dalam kondisi aktif untuk mendeteksi gas untuk mendeteksi gas seperti Ammonia (NH3), Nitrogen Oxcide (NOX), Alcohol, Benzena, Carbon Monoxide (CO), dan Carbon Dioxcide (CO2) yang terkandung dalam udara;
2.       Sensor kualitas udara (MQ135) terhubung ke Wemos board. Hasil deteksi sensor dikirimkan ke Wemos board mikrokontroler dan diproses sesuai dengan program yang ada;
3.       Wemos board memiliki modul wifi, mengirimkan hasil deteksi ke cloud.
4.       Hasil deteksi sensor dikirimkan ke platform IoT. Blynk merupakan aplikasi yang berfungsi untuk memberikan notifikasi mengenai level kualitas udara yang terdeteksi oleh sensor 
5.       Thingspeak merupakan platform yang dapat menampilkan hasil deteksi sensor secara realtime dalam bentuk grafik;
6.       Data pada Blynk apps dan Thingspeak dapat diakses melalui smartphone dan komputer. Secara khusus Blynk apps dapat diaksses oleh user melalui smartphone. Informasi dari Blynk apps berisi push notification kepada user jika kualitas udara mengalami peningkatan ke level yang berbahaya. Sedangkan Thingspeak yang dapat diakses melalui komputer maupun smartphone, berfungsi sebagai sistem monitoring yang merekam nilai deteksi sensor. Melalui kedua platform tersebut, user dapat mengetahui perubahan kualitas udara yang terjadi secara real-time. 
7.       User dapat menerima notifikasi mengenai level kualitas udara dari Blynk Apps yang telah terinstal pada smartphone dan mengetahui data monitoring kualitas udara, dengan mengakses thingspeak.com.


Gambar 3 Sistem monitoring dan notifikasi kualitas udara berbasis IoT
Komponen-Komponen yang digunakan dalam sistem dijelaskan sebagai berikut:
a.       Sensor kualitas udara (MQ135) 
Sensor MQ135 dapat mendeteksi zat atau gas berbahaya seperti Ammonia (NH3), Nitrogen Oxcide (NOX), Alcohol, Benzena, Carbon Monoxide (CO), dan Carbon Dioxcide (CO2). 
b.       Wemos board mikrokontroler
Mikrokontroler pada dasarnya adalah sebuah komputer chip tunggal (single chip). Komponen utama pada mikrokontroler yaitu memori (RAM/ROM), Central Processing Unit (CPU), jalur Input/Output (I/O), timer, dan interrupt controller. Mikrokontroler yang digunakan adalah Wemos board yang mirip dengan Arduino Uno namun memiliki tambahan modul wifi built-in. Modul wifi tersebut akan mengirimkan hasil deteksi dari sensor ke  internet. Software yang digunakan untuk memprogram Wemos board adalah Arduino Integrated Development Environment (IDE), yang merupakan sarana bagi programmer untuk menulis program komputer yang berisi instruksi dalam bahasa C dan kemudian di upload ke board mikrokontroler . c. Internet of Things  
Internet of Things mengacu pada objek-objek unik yang dapat diidentifikasi dan direpresentasikan secara virtual ke dalam struktur Internet. Tujuan dari IoT adalah untuk memungkinkan segala sesuatu terhubung kapan saja, di mana saja, dengan apa pun dan siapa pun yang idealnya menggunakan jalur/jaringan apa pun dan layanan apa pun [16]. Dalam penelitian ini objek yaitu detector kualitas udara yang terhubung dengan dua platform IoT yaitu Thingspeak dan Blynk. 
d.       Thingspeak adalah platform IoT yang dapat mengumpulkan dan menyimpan data pada cloud dan mengembangkan aplikasi IoT. Data dari sensor dapat dikirimkan ke Thingspeak dari Arduino, Raspberry Pi, BeagleBone Black, dan hardware lainnya.  Untuk dapat menggunakan platform Thingspeak, user perlu membuat akun dan menentukan channel pada akun tersebut. Platform Thingspeak akan memberikan API key yang kemudian diatur di dalam progam mikrokontoler, agar dapat melakukan fungsi pengiriman data dari sensor ke Thingspeak.  
e.       Blynk adalah Platform aplikasi dengan IoS dan Android yang dapat mengontrol Arduino, Raspberry Pi dan sejenisnya melalui internet. Blynk didesain untuk IoT dan dapat mengontrol hardware secara remote, dapat menampilkan sensor data, menyimpan
data, memvisualiasikan data. Blynk perlu di install dan di setting agar dapat memberikan notifikasi kepada user. Blynk terintegrasi dengan kode program pada mikrokontoler lewat Blynk id yang didapatkan ketika membuat akun di Blynk. Penggunaan aplikasi Blynk dalam peneltian ini adalah untuk menampilkan notifikasi melalui smartphone Android. 
f.        Smartphone
Smartphone digunakan untuk menampilkan notifikasi dari Blynk apps dan juga dapat digunakan untuk mengakses channel Thingspeak. User dapat menggunakan smartphone
dengan sistem operasi IoS maupun Android. Prototipe dalam penelitian ini menggunakan Android smartphone sebagai media untuk melihat notifikasi yang dikirimkan kepada user. 
ü Pengujian Sistem
Hasil pengujian fungsi dari sistem ditunjukkan oleh Tabel 1. Pengujian terkait dengan fungsionalitas setiap komponen sebagai bagian dari sistem. Pengujian dilakukan dengan memberikan gas di sekitar area sensor MQ135. Dalam pengujian ini, contoh gas yang digunakan yaitu cairan Alkohol yang dituangkan pada permukaan kain yang menghasilkan gas alkohol, dan didekatkan pada area sensor. Sensor mendeteksi konsentrasi gas dan program pada Wemos board, mencocokkan dengan level kualitas udara yang telah diatur pada program sesuai dengan nilai yang terbaca oleh sensor.
Tabel 1. Pengujian Fungsionalitas Sistem  
Komponen
Kondisi
Proses pengujian Fungsi
Hasil
Sensor kualitas udara MQ135
Detektor aktif dan sensor dalam kondisi stand by 
Memberikan cairan alkohol atau mendekatkan asap di sekitar sensor MQ135 
Sensor MQ135 dapat mendeteksi adanya peningkatan level alkohol, CO atau CO2


Wemos board Mikrokontroler
Detektor aktif dan  mikrokontroler terhubung dengan sensor MQ135
Input analog dari sensor MQ135 diproses oleh mikrokontroler dan menghasilkan input analog yang dikirimkan ke mikrokontroler. 

Wemos board menerima input sinyal dari sensor dan memproses sinyal tersebut 
Blynk
Blynk terinstal pada smartphone dan dalam kondisi aktif
Menguji jika nilai yang dikirim dari sensor dapat diteruskan ke
Blynk 
Blynk dapat menerima pesan notifikasi mengenai kualitas udara 
Thingspeak 
Thingspeak memiliki channel  untuk merekam data kualitas udara yang terbaca oleh sensor
MQ135

Menguji jika nilai sensor dapat terekam di chanel Thingspeak 
Thingspeak dapat menerima data dari sensor dan ditampilkan pada grafik

Gambar 4 menunjukkan nilai analog yang terdeteksi oleh MQ135. Setiap titik adalah nilai yang terdeteksi secara real-time. Skenario pengujian dilakukan dengan mengaktifkan alat dan menempatkannya di dalam ruangan. Proses selanjutnya yaitu mengamati nilai yang ditampilkan di platform IoT Thingspeak. Nilai analog dari sensor yang terekam di Thingspeak diambil secara random pada periode waktu tertentu, sebagai sample data untuk mengetahui berapa rata-rata nilai analog yang terekam oleh sensor. Berdasarkan log data hasil pengujian dari Thingspeak dengan waktu pemantauan 20 menit, didapati bahwa nilai analog sensor berkisar pada 356 hingga 531. Rata-rata nilai analog sensor, dapat dihitung dengan menjumlahkan semua nilai analog dibagi dengan jumlah data. Dari pengujian ini, total penjumlahan nilai analog adalah 11254 dengan jumlah data 23. Sehingga didapatkan nilai analog rata-rata adalah 489,3.



Gambar 4 Grafik monitoring pada Thingspeak




Gambar 5 Notifikasi dari Blynk Apps

Program di mikrokontoler diatur pada tiga level deteksi kualitas udara yaitu level normal air, medium polluted dan highly polluted. Level normal air berada pada nilai analog kurang dari 400. Level medium polluted berada pada kisaran nilai 400 hingga 800. Sedangkan level highly polluted pada kisaran nilai analog diatas 800 hingga 1023. Dari sample hasil perhitungan yang dibahas sebelumnya, rata-rata nilai analog adalah 489,3. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa level kualitas udara pada waktu pengujian tersebut dilakukan, berada pada level medium polluted sehingga terdapat notifikasi yang dikirimkan ke smartphone user melalui Blynk apps. 
Gambar 5 menujukkan push notification Blynk apps yang diterima oleh smartphone. Pesan berupa peringatan bahwa level kualitas udara yang terdeteksi oleh sensor berada pada level medium dengan jangkauan nilai analog 400 hingga 800. Nilai analog yang dapat dibaca oleh sensor berada pada 0 hingga 1023 yang kemudian direpresentasikan oleh sensor ke dalam nilai tegangan 0 hingga 5 Volt.  Pembacaan nilai oleh sensor dalam penelitian ini menggunakan  nilai analog yang dibagai pada tiga level deteksi kualitas udara. 


BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
1.       Prototipe alat detektor kualitas udara dibangun dengan menggunakan mikrokontroler Wemos board, sensor kualitas udara MQ135 dan terhubung dengan platform IoT Blynk dan Thingspeak,  
2.       Blynk apps terhubung dengan Wemos dan MQ135 melalui internet dan dapat mengirimkan push notification ke smartphone user mengenai level kualitas udara dalam ruangan yang terdeteksi,
3.       Thingspeak dapat melakukan fungsi monitoring dan menampilkan grafik mengenai kualitas udara yang terdeteksi oleh sensor MQ135 secara real-time,
4.       Berdasarkan scenario pengujian yang dilakukan dengan menempatkan alat detektor kualitas udara di dalam sebuah ruangan selama 20 menit, didapati bahwa rata-rata level kualitas udara dalam ruangan tersebut menunjukan nilai analog 489,3 dimana ruangan tersebut terindikasi memiliki polusi udara tingkat menengah, 
5.       Sistem monitoring dan notifikasi kualitas udara dapat berfungsi sesuai dengan tujuan, dan berpotensi digunakan pada ruangan yang membutuhkan pemantauan kualitas udara untuk dapat meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kualitas udara yang sehat.  


SARAN
1.    Untuk ruangan yang berbeda, prototipe dapat dikembangkan dengan menambahkan sensor MQ135, sensor suhu dan kelembaban, maupun sensor debu,
2.    Hasil pengujian dalam penelitian ini hanya mengambil satu sample data dan dapat dikembangkan dengan analisis lanjutan mengenai monitoring harian, bulanan maupun tahunan, yang dapat memberikan rekomendasi mengenai kualtitas udara
 


DAFTAR PUSTAKA

[1]           World Health Organization., 2010, “WHO Guidelines For Indoor Air Quality: Selected   Pollutant”, Copenagen Denmark. [Online]. Available: https://bit.ly/2l7Kiny.
[2]           J. Waworundeng, “Implementasi Sensor dan Mikrokontroler sebagai Detektor Kualitas Udara, Proceedings Seminar Multi Disiplin Ilmu Volume 1, 25 November 2017 pp 27. [Online]. Available: https://bit.ly/2sXrKtD.
[3]           L. Fitria, R.A Wulandari, E. Hermawati, dan D. Susanna., “Kualitas Udara Dalam Ruang Perpustakaan Universitas X Ditinjau Dari Kualitas Biologi, Fisik, dan Kimiawi”., Journal Makara, Kesehatan Vol. 12 NO.2 Desember 2008, pp 76-82. [Online]. Available: https://bit.ly/2sSMLGP.
[4]           C.S. Candrasari dan J. Mukono, “Hubungan Kualitas Udara Dalam Ruang Dengan Keluhan Penghuni Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kebupaten Sidoarjo”. Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 7 No. 1 Juli 2013: 21-25. [Online]. Available: https://bit.ly/2LMyW3A
[5]           A.S. Suparman dan S.Yazid, “Purwarupa Sistem Pemantauan Kualitas Udara Secara
Daring”., Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Widyatama, Open Journal System, Vol 1 No. 3 2014. [Online]. Available: https://bit.ly/2l2H3h4.
[6]           Y. Fikri, Sumardi, dan B. Setiyono., “Sistem Monitoring Kualitas Udara Berbasis Mikrokontroler ATMega 8535 dengan Komunikasi Protokol TCP/IP”. Jurnal Transient, Vol.2, No.3, September 2013. ISSN:2302-9927, pp. 644. [Online]. Available: https://bit.ly/2MlWNIv
[7]           A.S.R Sujatmoko, J. Waworundeng, dan A.K Wahyudi., “Rancang Bangun Detektor Asap Rokok menggunakan SMS Gateway untuk Asrama Crystal di Universitas Klabat”, Proceeding KNS&I 2015, Bali pp. 460-465. [Online]. Available: https://bit.ly/2MpnmN4.
[8]           K. K Khedo and V. Chikhooreeah., “Low-Cost Energy-Efficient Air Quality Monitoring
System Using Wireless Sensor Network”, Creative Commons Attribution 3.0 License, 2017. [Online]. Available: https://bit.ly/2HI235O.
[9]           J. Waworundeng, L.D Irawan, dan C.A Pangalila., “Implementasi Sensor PIR sebagai Pendeteksi Gerakan untuk Sistem Keamanan Rumah menggunakan Platform IoT, Cogito Smart Journal vol 3 no. 2 2017 pp. 153- 163. [Online]. Available: https://bit.ly/2HEXiJZ.
[10]        R.S. Pressman and B.R. Maxim, Software   Engineering, New York, McGraw-Hill Education, 2015.
[11]        Technical Data MQ135. (2017) [Online]. Available: https://bit.ly/2xIeOh3
[12]        J. Iovine., 2004, “PIC Robotics - A beginner’s guide to Robotics Projects using the PIC Micro”, McGraw Hill, New York.
[13]        Wemos Electonics, “Wemos”, (2017), [Online]. Available: https://bit.ly/2Jfrz3J. [14] M. McRoberts., 2010., Beginning Arduino, Springer, New York.
[15]        Q.F. Hassan., Internet of Things A to Z, 2018., Willey-IEEE Press. 
[16]        O. Vermesan, P. Friess., 2013., Internet of Things: Converging Technologies for Smart Environments and Integrated Ecosystems, River Publisher.
[17]        ThingSpeak, The MathWorks, Inc, 2018. [Online]. Available: https://bit.ly/2JKng0Q. [18] Blynk. MIT License, (2017) [Online] Available: http://docs.blynk.cc/


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Heboh, Bocah 4 Tahun ini Disunat oleh Jin

Aneh, inilah yang terjadi pada bocah 4 tahun bernama Sangaji Surya Wiguna alias Aji ini. Apa yang dialami bocah ini membuat warga Kampung Bojong Tengah, Desa Bantarsari, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor Heboh. Lantaran aji mengalami kejadian yang tidak biasa, ia dikabarkan telah disunat oleh Jin.  Jawapos.com “Ini memang kejadian yang di luar logika,” kata Ali ayah Aji saat menuturkan kepada awal mula peristiwa itu kepada Pojokjabar (Jawa Pos Group). Awal mula kejadian ini usai mandi sore yang menjadi rutinitas biasa Aji. Saat sebelum magrib, Dasep (17) yang merupakan keponakan tengah memandikan Aji. Tidak ada kejadian aneh saat memandikan AJi. Sampai akhirnya Dasep bersiap untuk salat magrib. Sedangkan Aji memakai pakaiannya sendiri.  “Tiba-tiba anak saya  mengeluhkan kemaluannya. Titit Aa merah kaya berdarah ujung tititnya ga ada,” ungkapnya menirukan keluhan Aji saat mengetahui seperti sudah disunat. Saat itulah, alat kelamin Aji secara tiba-tiba saja berubah seperti sudah dis

Hebat, Kakek Berusia 81 Tahun Membelah Gunung agar Desanya Teraliri Air

Baru-baru ada berita mengenai seorang petani di Tiongkok. Apa kisahnya sampai-sampai diberitakan? Ia diberitakan lantaran menghabiskan hidupnya selama 36 tahun menggali saluran irigasi dengan melalui 10 bukit dan tiga gunung demi warga di desanya. Menakjubkan bukan? Image: www.dailymail.co.uk Seperti yang dilansir citizen6.liputan6.com dari Nextshark, Senin (24/4/2017), Kakek yang bernama Huang Dafa ini diketahui telah membangun enam jalur yang terletak di Provinsi Guizhou tenggara antara tahun 1958-1994. Setelah penduduk desa mengetahui visi sang kakek Huang, mereka kemudian ikut terinspirasi dan ikut membantu menyelesaikan proyeknya itu. Penduduk desa bahkan menamai saluran irigasi sepanjang 10 km ini dengan Saluran Dafa untuk menghormati jasa sang kaek yang berkorban tiada henti untuk membantu penduduk di desa terpencil tersebut. Desa yang berada di ketinggian 4.101 kaki di pegunungan Provinsi Guizhou, tersebut memang tidak memiliki sumber air yang memadai. Penduduk desa membutuhkan

Jawaban UAS EAI (Enterprise Application Integration)

PENGERTIAN EAI EAI adalah proses program aplikasi komputer perusahaan untuk meningkatkan fungsionalitas dan kinerja. Pada dasarnya EAI melakukan shar data antara aplikasi. EAI dapat memiliki beberapa tujuan dapat menghubungkan database berbagai data dan menyediakan database cadangan dalam kasus suatu masalah yang timbul. EAI juga dapat memenyalurkan data menyediakan data penyimpanan, menyalurkan data dari beberapa menjadi satu untuk digunakan secara optimal. Bisnis juga menggunakan EAI untuk menyelesaikan transaksi bisnis tunggal pada beberapa sistem. ·          Penggunaan EAI Penggunaan yang paling inovativ EAI adalah untuk menciptakan sistem virtual umum. Dengan kata lain, EAI dapat berbaur serangkaian aplikasi dan/atau database ke satu mesin yang beroperasi kohesif. Hal ini tanpa diragukan lagi merupakan pilihan yang lebih kuat dari satu server yang beroperasi sendiri. Di antara alasan tersebut untuk mengambil keuntungan dari teknologi baruseperti fungsi internet dan intrane